Di Balik Boneka Awashima Ningyo dan Tradisi Spiritual Jepang
Hi BesTTTie ! apa kabar kalian semua ? semoga kalian baik-baik saja ya !
Kembali lagi sama mimin yang kali ini mau bahas tentang Kuil Awashima dan Boneka Awashima Ningyo ! yuk ga pake lama lagi langsung simak aja blog mimin berikut.
Di tengah keindahan pulau kecil di Jepang, tersembunyi sebuah tempat yang menawarkan lebih dari sekadar keheningan dan pemandangan menawan. Kuil Awashima, yang terletak di Pulau Awashima dekat kota Wakayama, bukan hanya sebuah situs spiritual, tetapi juga sebuah jendela menuju kekayaan budaya dan tradisi Jepang yang dalam. Salah satu daya tarik utama kuil ini adalah koleksi unik boneka yang dikenal sebagai Awashima Ningyo.
Tentang Kuil Awashima
Di daerah Wakayama terdapat sebuah kuil cukup terkenal yang didedikasikan untuk boneka. Namanya Awashima-jinja. Sesungguhnya, kuil ini merupakan tempat suci bagi para wanita dan anak-anak perempuan. Para wanita biasa memanjatkan doa dan memohon berakah di tempat ini. Walaupun begitu Awashima-jinja juga sangat terkenal dengan ribuan boneka yang tergeletak nyaris di seluruh bagian kuil. Bermacam-macam boneka ada di sana. Mulai dari boneka anak perempuan berbaju kimono seperti yang sering kita saksikan dalam film-film horor Asia, boneka berbentuk sosok kucing keberuntungan ala Jepang, hingga topeng-topeng Noh kuno yang digantungkan di dinding atau diletakkan begitu saja di lantai. Boneka-boneka ini memenuhi balkon, altar, lantai, hingga halaman kuil. Walauun terkesan menyeramkan bagi siapapun yang belum pernah melihatnya, boneka-boneka yang sebagian sudah usang dan lapuk itu tidak diletakkan di sana karena alasan-alasan mistis. Boneka-boneka tersebut memang sengaja dipersembahkan oleh para pengunjung yang berziarah ke kuil.
Sebab Awashima-jinja adalah kuil yang terkenal dengan tradisi hina ningyo, sebutan untuk boneka yang diberikan kepada gadis-gadis muda setiap Hari Anak Perempuan pada tanggal 3 Maret. Kuil rutin mengadakan festival boneka yang disebut Bina Nagashi. Saat perayaan bina nagashi boneka-boneka hina ningyo akan ditempatkan di sebuah kapal kecil kemudian dilarung ke laut. Saat ombak pasang, kapal kecil yang dilarung tadi akan berguncang dan menyebabkan boneka-boneka berjatuhan ke laut. Boneka-boneka yang jatuh ke laut tadi merupakan perwakilan dari pemiliknya. Dengan hilangnya boneka ditelan ombak laut, diyakini segala penyakit dan nasib buruk yang menimpa mantan pemilik mereka akan ikut terbawa bersama boneka
Sejarah Kuil Awashima
Kuil Awashima memiliki sejarah yang kaya dan panjang dalam budaya Jepang. Pulau Awashima sendiri telah dianggap sebagai tempat suci sejak zaman kuno, dan kuil ini menjadi pusat spiritualitas dan kepercayaan masyarakat setempat. Sejarah kuil ini berhubungan erat dengan kepercayaan terhadap Otohime-no-kami, dewi laut dalam mitologi Jepang. Otohime-no-kami diyakini sebagai pelindung para pelaut, nelayan, dan mereka yang memiliki hubungan dengan lautan. Oleh karena itu, Kuil Awashima didedikasikan untuk memuja dan menghormati dewi laut ini. Salah satu titik penting dalam sejarah Kuil Awashima adalah tradisi pemujaan yang berkembang di antara penduduk setempat dan para pelaut yang sering mengunjungi pulau ini.
Orang-orang datang ke kuil ini untuk memohon perlindungan dan keselamatan selama pelayaran mereka, serta untuk mengungkapkan rasa syukur atas perlindungan yang telah mereka terima. Selain itu, Kuil Awashima juga menjadi pusat perayaan berbagai festival dan upacara keagamaan yang berhubungan dengan kehidupan laut. Salah satu contohnya adalah Festival Boneka Awashima yang telah disebutkan sebelumnya, yang menjadi perayaan budaya yang penting di pulau ini.
Dengan demikian, Kuil Awashima tidak hanya merupakan tempat suci yang penting dalam tradisi Shinto, tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat lokal di pulau Awashima, serta menjadi tujuan ziarah dan perayaan bagi para pengunjung dari berbagai belahan Jepang Kuil Awashima mungkin terkait dengan Festival Boneka Awashima, . Festival tersebut merupakan perayaan dari warisan budaya dan spiritualitas yang kaya di pulau Awashima, dan sering kali melibatkan penggunaan dan pemujaan boneka-boneka Awashima.
Festival yang ada di kuil awashima
Awashima Ningyo adalah boneka-boneka kecil yang terbuat dari kain, serat alami, atau bahan-bahan lainnya, dan mereka sering kali memiliki wajah yang lucu dan ekspresif. Boneka-boneka ini diyakini memiliki kekuatan magis untuk melindungi pemiliknya dari bahaya, mewakili keberuntungan dan kebahagiaan. Selama Festival Boneka Awashima, ribuan Awashima Ningyo dipamerkan dan dijual kepada pengunjung. Selain itu, festival ini juga menampilkan pertunjukan tradisional, permainan rakyat, serta berbagai stan makanan dan kerajinan tangan. Festival Boneka Awashima menjadi ajang yang populer bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik dengan budaya Jepang dan ingin merasakan nuansa tradisional yang unik.
Selain itu, festival ini juga menjadi kesempatan bagi penduduk setempat untuk merayakan warisan budaya mereka dan menjaga tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad. Sebagai bagian dari perayaan festival, boneka-boneka akan ditaruh di atas perahu untuk dilarung ke laut. Hal ini dipercaya untuk membawa aura negatif dan roh jahat pergi bersama mereka. Sebelum boneka-boneka tersebut dilarung menggunakan tiga perahu kayu, orang-orang yang merayakan menuliskan harapan dan doa untuk disertakan saat pelarungan. Pada siang hari, pengunjung melakukan upacara penyucian di kawasan kuil sebelum boneka-boneka tersebut ditaruh di atas perahu. Hanya wanita yang boleh membawa perahu ke pantai.
Gimana nih BesTTTie ? Menarik banget ya ? bagi kalian yang saat ini atau yang bakal ke Jepang jangan lupa untuk mengunjungi tempat rekomendasi dari mimin ini,
untuk video lengkapnya kalian bisa nonton di SINI. Jangan lupa untuk tetap ikuti untuk update mimin selanjutnya, bye~bye !
Comments