Toko manisan tertua di Kyoto
Hi BesTTTie ! apa kabar kalian semua ? semoga kalian baik-baik saja ya !
Kembali lagi sama mimin yang kali ini mau bahas tentang rekomendasi Toko manisan tertua di Kyoto! yuk ga pake lama lagi langsung simak aja blog mimin berikut.
Toko ini telah memanggang Aburi-mochi dengan saus miso manisnya sejak tahun 1000 dan masih beroperasi di bawah keluarga yang sama dalam Generasi ke-25!
Apa Itu Ichimonjiya Wasuke
Perusahaan gula-gula tradisional yang berlokasi di Kita-ku, Kyoto, Jepang, didirikan pada tahun 1000 dan dioperasikan oleh generasi ke-25 dari keluarga yang sama
Di Jepang sendiri ada panggilan khusus untuk toko yang sudah beroperasi lebih dari 100 tahun yaitu 'shinise" yang secara harafiah berarti 'toko lawas' atau toko yang sudah lama berdiri Kalian penasaran ga kenapa sih di Jepang banyak toko yang beroperasi lebih dari 100 tahun?
Yoshinori Hara, dekan sekaligus profesor di Graduate School of Management Universitas Kyoto, yang bekerja di Sillicon Valley selama satu dekade, berkata bahwa perusahaan Jepang menekankan kesinambungan ketimbang target memaksimalkan profit. Itulah, kata dia, alasan mengapa begitu banyak bisnis di Jepang terus bertahan.
Di Jepang, pemikirannya lebih pada bagaimana kita dapat mewariskan perusahaan ini kepada keturunan kita, anak-cucu kita,"" tuturnya."
Nah kalian bisa tebak ga kira2 ada berapa perusahaaan shinise di Jepang?
Pada 2019, ada lebih dari 33.000 bisnis di Jepang yang berusia lebih dari satu abad, menurut firma riset Teikoku Data Bank.
Contohnya Hotel tertua di dunia telah dibuka sejak tahun 705 di Yamanashi
Awal mula dari Ichimonjiya Wasuke adalah mereka mulai membuat kue beras untuk Kuil Imamiya yang berdekatan dengan lokasi toko ini. Konon Kuil Imamiya merupakan kuil yang didedikasikan untuk dewa kejahatan bahkan sebelum Heiankyo didirikan. Pada tahun 994, tahun kelima pemerintahan Kaisar Ichijo, pertemuan Shino Goryo-e diadakan untuk mendoakan eksodus wabah penyakit, dan ini menjadi akar dari Festival Imamiya. Beberapa tahun kemudian, untuk menenangkan dan mengabadikan dewa kejahatan, sebuah upacara spiritual diadakan lagi di daerah Shino, dan sebuah kuil didirikan.
"Bangunan Ichiwa saat ini merupakan gabungan dari beberapa rumah kayu, yang tertua dibangun pada akhir abad ke-17 dan yang terbaru dibangun pada era Taisho, sekitar pergantian abad ke-20. Di dalamnya terdapat taman kecil dengan sumur yang konon berasal dari zaman Heian. jauh sebelum munculnya samurai, yang dulunya digunakan untuk membuat kue beras, namun air sudah tidak digunakan lagi karena alasan higienis.
Menu kedai teh ini tidak lain adalah aburi-mochi, tidak berubah dari masa lalu. Mochi secara tradisional dibuat oleh ibu pemimpin keluarga Hasegawa, keturunan langsung dari pendiri aslinya. Pertama, mochi dibumbui dengan kinako (kedelai bubuk), lalu dipanggang pada tusuk sate dan saus manis yang terbuat dari miso putih dituangkan ke atasnya."
Ada 11 porsi abumochi per orang. Mungkin terlihat seperti angka yang kecil, namun Naomi Hasegawa, seorang ibu rumah tangga yang mengelola toko tersebut, mengatakan, ``Angka yang diasosiasikan dengan perayaan kuil seperti Shichi-Go-San adalah angka ganjil. "Saya selalu begitu khususnya tentang bilangan ganjil karena bilangan ganjil selalu dianggap sebagai bilangan yang baik." Harganya 500 yen per orang dan tidak berubah selama sekitar 30 tahun.
Mulai dari 2022 harga mereka naik menjadi 600 yen.Nah kalian penasaran ga kenapa toko ini bisa bertahan lebih dari 1000 tahun Jawabannya adalah balik lagi ke pembicaraan di awal di mana toko ini dibuka untuk membuat kue beras ke Kuil Imamiya.
Pemilik toko ini mempunyai mindset dimana daripada profit mereka lebih mendedikasikan toko ini untuk kuil Imamiya.
Nah untuk mempertahankannya, para laki-laki atau suami akan bekerja keluar untuk mencari nafkah dan sang istri akan mengelola toko ini.
Dan faktanya untuk shiro miso atau miso putih yang digunakan, hanya bisa dibuat dan diketahui resepnya oleh sang istri.
Awalnya pengunjung dari toko ini adalah para Ujiko ada seseorang yang berkunjung ke Kuil Imamiya dimana setelah berkunjung, mereka akan mampir ke kedai ini untuk menikmati aburi mochi yang merupakan makanan yang diturunkan oleh dewa,untuk mengusir roh jahat, dan kemudian pulang.
Namun karena mulai terkenalnya Kuil Imamiya dan toko ini, banyak wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri berkunjung ke toko ini sehingga para Ujiko mulai berkurang.
Saat ini toko Ichimonjiya Wasuke memikirkan bagaimana agar para Ujiko tidak berkurang.
Hmm bagaimana ya caranya.
Jam buka  Ichimonjiya Wasuke
Alamat :Ichimonjiya Wasuke 697 Imadegawa Kamigyo-ku, Kyoto, 602-8463, Jepang Jam Buka : toko ini tutup di haru Rabu kecuali tanggal 1 dan 15 jika jatuh di hari Rabu. Jam 10:00 - 5 sore ya
Cara Menuju ke toko Ichimonjiya Wasuke
Dari Stasiun Kyoto:
Kereta:
Naik kereta JR Nara Line menuju Stasiun Tofukuji.
Dari Stasiun Tofukuji, transfer ke Keihan Main Line dan turun di Stasiun Gion-Shijo.
Dari Stasiun Gion-Shijo, berjalan kaki sekitar 10-15 menit ke Ichimonjiya Wasuke.
Bus:
Dari Stasiun Kyoto, naik bus kota nomor 205 atau 206.
Turun di halte Imadegawa-Karasuma.
Berjalan kaki sekitar 5 menit menuju Ichimonjiya Wasuke.
Dari Kawasan Gion:
Berjalan Kaki atau Naik Taksi:
Jika Anda berada di kawasan Gion, Anda bisa berjalan kaki atau naik taksi menuju Ichimonjiya Wasuke. Perjalanan dengan taksi biasanya memakan waktu sekitar 10 menit, tergantung pada lalu lintas.
Dari Area Kuil Kinkakuji:
Bus:
Naik bus kota nomor 204 dari halte Kinkakuji-michi.
Turun di halte Imadegawa-Karasuma.
Berjalan kaki sekitar 5 menit menuju Ichimonjiya Wasuke.
Gimana tertarik ga buat cobain makanan yang sudah dinikamti sejak 1000 tahun lalu.
Bayangin kita makan makanan yang sama dengan orang yang hidup 1000 tahun lalu
Layak banget di coba
Untuk video lengkapnya kalian bisa nonton di SINI. Jangan lupa untuk tetap ikuti untuk update mimin selanjutnya, bye~bye !
Comments