Ini Perbedaan sate dan Yakitori Jepang
Hi BesTTTie ! apa kabar kalian semua ? semoga kalian baik-baik saja ya !
Kembali lagi sama mimin yang kali ini mau bahas tentang rekomendasi Sate Indonesia dan Yakitori Jepang ! yuk ga pake lama lagi langsung simak aja blog mimin berikut.
Apa Itu Yakitori ?
Yakitori Jepang adalah hidangan tradisional yang terdiri dari potongan daging ayam yang ditusuk dengan tusuk sate bambu, lalu dipanggang di atas arang. Hidangan ini sangat populer di Jepang dan sering ditemukan di izakaya (pub Jepang), festival, serta kedai khusus yang disebut yakitori-ya.
Apa Itu sate ?
Sate adalah hidangan khas Indonesia yang terdiri dari potongan daging yang ditusuk dengan tusuk sate bambu, lalu dipanggang atau dibakar di atas arang. Sate merupakan salah satu makanan paling populer di Indonesia.
Jenis Yakitori dan Sate
Yakitori Hidangan Jepang yang terutama menggunakan daging ayam, Yakitori biasanya disajikan dalam porsi kecil dan dimasak di atas arang. Negima: Menggunakan potongan daging ayam dari bagian paha yang ditusuk bersama dengan daun bawang.
Momo : Menggunakan paha ayam tanpa tambahan lain. Ini adalah potongan daging yang berlemak dan juicy. Tsukune : Menggunakan daging ayam cincang yang dicampur dengan bumbu dan sering dibentuk menjadi bola atau sosis kecil sebelum dipanggang. Biasanya disajikan dengan saus tare dan kadang-kadang dengan kuning telur sebagai pelengkap. Torikawa : Menggunakan kulit ayam yang dipanggang hingga renyah. Kulit ini menjadi sangat garing dan berlemak, memberikan rasa yang khas dan sering disukai oleh penggemar yakitori.
Reba : Menggunakan hati ayam. Nankotsu : Menggunakan tulang rawan ayam, biasanya dari bagian dada atau lutut. Yakitori ini memiliki tekstur yang renyah dan disukai oleh mereka yang menyukai sensasi mengunyah yang unik.
Sunagimo : Menggunakan empedal ayam (gizzard). Bagian ini memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang ringan.
Tebasaki: Menggunakan sayap ayam. Sayap ini sering dipanggang utuh dan dimakan langsung dari tusukan.
Setiap jenis yakitori memiliki karakteristik rasa dan tekstur yang berbeda, tergantung pada bagian ayam yang digunakan dan cara bumbu atau saus yang diterapkan. Variasi ini memungkinkan penggemar yakitori untuk menikmati berbagai rasa dan sensasi hanya dari satu jenis daging, yaitu ayam.
Sate Sate menggunakan berbagai jenis daging seperti ayam, kambing, sapi, atau kelinci. Terkadang juga menggunakan jeroan atau seafood. Daging ini biasanya dipotong kecil-kecil dan ditusuk sebelum dibakar.
Bumbu dan Rasa Yakitori dan Sate
Sate Bumbu yang digunakan bervariasi tergantung jenis sate dan daerah asalnya. Sate ayam biasanya dibumbui dengan kecap manis, kacang tanah, dan rempah-rempah seperti kunyit, ketumbar, dan serai. Sate dari daerah lain mungkin menggunakan bumbu berbeda, misalnya Sate Padang dengan bumbu kuah kental dari tepung beras dan rempah.
Yakitori Umumnya hanya dibumbui dengan garam atau saus tare, yang merupakan campuran kecap, mirin, sake, dan gula. Rasanya cenderung lebih sederhana dan ringan dibandingkan dengan sate.
Penyajian Yakitori dan Sate :
Sate
Disajikan dengan saus (seperti saus kacang atau kecap) dan pelengkap seperti lontong, nasi, atau ketupat. Biasanya juga disertai dengan bawang merah, cabai, dan kadang-kadang acar.
Yakitori
Biasanya disajikan sebagai hidangan kecil, sering kali di restoran yakitori khusus, dan biasanya dimakan langsung dari tusukannya. Tidak selalu disertai dengan pelengkap.
Budaya dan Cara Makan Yakitori dan Sate
Sate
Sering dijumpai di berbagai acara atau pesta di Indonesia, dan juga populer sebagai makanan jalanan. Sate bisa dinikmati sebagai hidangan utama.
Yakitori
Biasanya dinikmati bersama minuman di izakaya (pub Jepang) sebagai bagian dari pengalaman bersantap informal. Yakitori sering dimakan sebagai camilan atau lauk kecil.
Rekomendasi Restoran Yakitori Di Jepang
Ginza Torishige adalah restoran yakitori yang terkenal di kawasan Ginza, Tokyo, Jepang. Ginza Torishige terkenal dengan yakitori yang dibuat dari bahan-bahan berkualitas, terutama daging ayam yang dipilih dengan cermat. Berbagai bagian ayam, seperti paha, sayap, hati, dan tulang rawan, dipanggang dengan sempurna di atas arang untuk menghasilkan rasa yang kaya dan smoky.
Cara menuju Ginza Torishige
Dari Stasiun Tokyo
Kereta : Naik Tokyo Metro Marunouchi Line (Red Line) dari Stasiun Tokyo menuju Stasiun Ginza. Perjalanan ini hanya memakan waktu sekitar 3 menit.
Berjalan Kaki : Dari Stasiun Ginza, Anda dapat berjalan kaki sekitar 5-10 menit menuju Ginza Torishige, tergantung pada pintu keluar yang Anda gunakan.
Dari Stasiun Shibuya
Kereta : Naik Tokyo Metro Ginza Line (Orange Line) dari Stasiun
Shibuya langsung menuju Stasiun Ginza. Perjalanan ini
memakan waktu sekitar 16 menit.
Berjalan Kaki : Setelah tiba di Stasiun Ginza, berjalan kaki sekitar 5-10
menit ke Ginza Torishige.
Dari Stasiun Shinjuku:
Kereta : Naik Tokyo Metro Marunouchi Line dari Stasiun Shinjuku menuju Stasiun Ginza. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 16 menit.
Berjalan Kaki : Setel ah tiba di Stasiun Ginza, berjalan kaki sekitar 5-10 menit ke Ginza Torishige.
Dari Bandara Haneda:
Monorel dan Kereta : Naik Tokyo Monorail dari Bandara Haneda ke Stasiun Hamamatsucho, lalu transfer ke JR Yamanote Line ke Stasiun Yurakucho. Dari sana, Anda dapat berjalan kaki sekitar 10 menit ke Ginza Torishige. Limousine Bus: Anda juga bisa naik bus langsung ke Stasiun Ginza dari Bandara Haneda, kemudian berjalan kaki ke restoran.
Dari Bandara Narita
Kereta: Naik Narita Express menuju Stasiun Tokyo, lalu lanjutkan dengan naik Tokyo Metro Marunouchi Line ke Stasiun Ginza. Bus: Ada juga opsi untuk naik bus langsung ke daerah Ginza dari Bandara Narita, kemudian berjalan kaki ke restoran.
Gimana nih BesTTTie ? Menarik banget kan ? bagi kalian yang saat ini atau yang bakal ke Tokyo, jangan lupa untuk mengunjungi tempat rekomendasi dari mimin ini ya
untuk video lengkapnya kalian bisa nonton di SINI. Jangan lupa untuk tetap ikuti untuk update mimin selanjutnya, bye~bye !
Comments